Kampung Kurma

Monday, May 28, 2007

JEPRET-JEPRET SUMBER DUIT

USAHANo. 7, Tahun XI, 20 November 2006

Jepret-Jepret Sumber Duit

Kiat merintis usaha studio foto miniPeralatan studio foto murah asal China membanjiri pasar. Dampaknya, dengan modal yang kecil, kita sudah bisa membuka studio mini. Yang penting Anda mempunyai keahlian memotret dan rajin menjaring pelanggan. Dahulu, orang-orang yang ingin berbisnis studio foto harus menyediakan modal hingga puluhan juta rupiah. Maklum, peralatan studio foto yang kebanyakan bikinan negara-negara Eropa masih merupakan barang langka yang mahal harganya. Selain itu, dengan teknologi film, ongkos pengadaan film cuci cetak juga lumayan besar.

Tapi, begitu era kamera digital datang, setiap orang bisa menjadi fotografer dan membuka studio foto. Dengan teknologi digital, modal yang diperlukan pun bisa ditekan. Asal tahu saja, pendapatan dari bisnis yang satu ini ternyata lumayan menggiurkan.

Tak perlu jauh-jauh; kalau Anda mau menangani pesanan pas foto tetangga-tetangga saja, Anda sudah bisa mengantongi uang Rp 10.000 untuk setiap lembar kertas foto ukuran 4R (bisa berisi 8 lembar pas foto ukuran 3 cm x 4 cm atau 6 lembar ukuran 4 cm x 6 cm).Itu baru dari jasa-jasa foto yang standar. Jika kreatif, Anda juga bisa menggarap pasar-pasar yang baru. Misalnya, foto-foto promosi rumah makan. "Untuk foto-foto semacam itu, mungkin satu foto bisa dijual Rp 25.000-Rp 100.000," tutur Rifan Mulyawan, pemilik Titan Foto yang menjual peralatan studio foto di Bandung.

Alternatif lain, Anda juga bisa menawarkan jasa studio foto keliling yang khusus melayani foto-foto pernikahan. Pangsa pasar di segmen ini masih besar lagi. Apalagi sekarang lagi ngetren foto-foto pre-wedding dan foto-foto candid.

Sebagai sumber pendapatan ekstra, Anda juga bisa menggarap foto-foto lucu untuk para balita. Jasa foto semacam ini biasa memasang tarif per album. Harganya, jika menggunakan peralatan lengkap, bisa mencapai Rp 2 juta per album. Bahkan, kalau Anda sudah cukup punya nama, tarifnya bisa mencapai Rp 3,5 juta-Rp 7,5 juta per album. "Padahal, dalam satu pernikahan mereka bisa saja pesan dua album sekaligus," jelas Decky F. Zulham, petugas Hubungan Pelanggan Oktagon, yang juga merupakan pemasok peralatan studio foto. Pakai bikinan China lebih murah.

Kembali ke persoalan modal, besar-kecilnya tentu saja tergantung dari skala bisnis studio foto yang ingin Anda geluti. Misalnya, Anda bisa membuka studio mini kelas rumahan di daerah-daerah pinggir kota. Untuk skala bisnis semacam ini, Anda cukup menyediakan kamera saku digital yang mampu menghasilkan foto dengan resolusi 2-4 megapixel. Harga kamera semacam ini paling-paling hanya Rp 1,5 juta-Rp 2 juta. Dengan modal utama kamera semacam itu, Anda sudah bisa melayani pemotretan pas foto atau foto-foto sederhana lain.

Tapi, agar hasil fotonya lebih bagus, sebaiknya Anda juga menambahkan peralatan studio foto sederhana. Enaknya, Anda tak perlu pusing memilih peralatan-peralatan studio yang Anda perlukan. Pasalnya, sekarang sudah banyak toko-toko atau studio-studio besar yang menawarkan paket-paket perlengkapan studio foto. Oktagon dan Titan Foto adalah contoh pemasok yang menawarkan paket-paket perlengkapan studio ini. Isi paket-paket itu sudah lumayan lengkap, kok. Ada beberapa lampu flash, reflector untuk membuat sinar lebih terarah, dan soft-box atau payung untuk membuat sinar flash kelihatan lebih lembut. Selain itu, ada banyak lagi pernak-pernik yang tak kalah penting, seperti tiang lampu dan filter.

Jika Anda hanya membuka studio kelas rumahan, Anda tak perlu mengambil paket yang mahal. "Kebanyakan orang tertarik dengan peralatan buatan China karena harganya jauh lebih murah," ungkap Decky. Sebagai gambaran, di Oktagon, paket studio buatan China semacam itu dijajakan dengan harga mulai Rp 2,75 juta. Adapun di Titan Foto malah lebih murah lagi: sekitar Rp 1,9 juta. Dengan harga segitu, Anda sudah memperoleh perabot yang lengkap. Hanya, Decky mewanti-wanti, peralatan studio bikinan China biasanya lebih ringkih.

Toh, kualitas foto yang dihasilkan dengan dukungan perlengkapan bikinan China itu tak kalah dibandingkan dengan yang didukung peralatan asal Eropa. "Kalau dilihat dari hasilnya fotonya susah dibedakan," imbuh Decky. Pasalnya, kekurangan-kekurangan sistem pencahayaan peralatan asal China bisa dibereskan lewat program Photoshop di komputer.

Kalau Anda ingin menawarkan jasa-jasa yang lebih canggih, misalnya foto salon atau candid, tentu saja Anda harus menyediakan peralatan studio yang lebih andal. Untuk itu, Anda bisa mengambil paket-paket peralatan bikin Eropa. Saat ini harga paket studio foto bermerek Eropa seperti Hensel, Bowens, atau Profoto berkisar Rp 15,9 juta-Rp 44,5 juta.

Bagaimana dengan peralatan cetak-mencetak? Untuk tahap awal, Anda tak perlu membeli alat cetak foto sendiri karena harganya sangat mahal. Sebagai gantinya, Anda mencetak foto hasil jepretan Anda di studio-studio foto besar. Jika bisnis Anda sudah berkembang, baru nanti Anda bisa membeli perlengkapan cetak sendiri.

Nah, asalkan Anda rajin menjajakan jasa Anda, menurut pengalaman para pengusaha yang sudah menggeluti bisnis ini, modal Anda bisa kembali dalam waktu sekitar empat bulan sampai satu tahun.

Djumyati Partawidjaja

No comments: